Realita ini tidak jarang dijumpai di berbagai negara di dunia khususnya di Jepang dimana angka perceraiannya cukup tinggi.
Saat ini, para ibu di negara yang terkenal dengan bunga sakura serta samurainya tersebut sekarang sedang mengalami sebuah disparitas tentang konsep dari seorang "ibu ideal" di Jepang dengan realita kehidupannya sehari-hari.
Bagi kebanyakan ibu yang juga adalah single parent yang masih memiliki anak-anak yang bersekolah di Sekolah Dasar, mereka menganggap bahwa mereka tidak bisa menjadi ibu ideal bagi anak-anak mereka karena mereka tidak dapat mengantarkan anak-anaknya ke sekolah sambil memegang tangannya kemudian setelah sampai di sekolah berpisah sambil memberikan senyuman dan menyemangatinya.
Pada kenyataannya malah sebaliknya, para ibu tersebut setiap harinya menemukan bahwa tidak jarang mereka membentak anak-anaknya, berangkat buru-buru dan merasa marah setiap paginya ketika mereka berusaha melakukan semua pekerjaan rumah sebelum mereka berangkat untuk mencari nafkah.
Kekhawatiran mereka tentang menjadi ibu yang buruk dan dibenci bagi anak-anak mereka menjadi sebuah masalah mental yang kini diderita oleh para ibu yang menjadi Single Parent di Jepang.
Namun sepertinya kekhawatiran tersebut saat ini tidak seharusnya menjadi masalah lagi karena, tidak sedikit anak-anak para ibu single parent tersebut melihat orang tuanya sebagai ibu yang ideal.
Hal tersebut dibuktikan dengan sebuah video iklan yang disponsori oleh sebuah coklat merek Van Houten dimana video ini mengisahkan para ibu yang merasa takut dibenci anak-anaknya hanya karena mereka secara tidak sengaja sering membentak dan marah-marah terhadap anak-anaknya setiap pagi serta tidak mengantarkan anak-anaknya ke sekolah seperti ibu-ibu rumah tangga yang lain.
Namun kenyataannya, dalam wawancara tertutup dengan para anak-anak dari ibu-ibu berstatus single parent tersebut, anak-anak yang melihat para ibu pemarah tersebut sebagai ibu yang ideal bagi diri mereka serta para ibu yang mereka cintai.
Mungkin apa yang ada di dalam video ini juga menjadi sebuah pesan kepada kita untuk menyatakan seberapa berartinya seseorang yang kita cintai bagi kita.
Silahkan saksikan videonya di bawah ini, yang walaupun berbahasa Jepang, Anda dapat mengerti isinya dengan membaca subtitle yang tertulis dalam bahasa Inggris.
http://jepangers.blogspot.co.id/2016/02/para-ibu-di-jepang-khawatir-akan-konsep.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar