Jumat, 24 Juni 2016

5 Cerita Lagu Anak-Anak Paling Mengerikan Di Dunia




Anak-anak adalah sekelompok manusia yang sangat menggemaskan. Mereka berada dalam usia pertumbuhan yang memang sudah menjadi kewajiban orang-orang lebih dewasa untuk menjaga dan peduli pada mereka. Tak hanya memberikan pendidikan dan perawatan yang layak untuk anak-anak, bahkan di dunia ini ada banyak sekali lagu-lagu tentang anak yang memang sengaja dirilis. Lagu anak-anak kerap kali punya kesan yang ceria dan menyenangkan. Namun bagaimana kalau malah jadi mengerikan? Benar, rupanya ada beberapa lagu anak-anak di dunia ini yang diciptakan dengan memiliki kesan mengerikan.


1. Here We Go 'Round the Mulberry Bush


Here We Go 'Round the Mulberry Bush adalah sebuah lagu yang sangat populer bagi anak-anak di kawasan Inggris. Lagu ini awalnya dikenalkan oleh mantan Gubernur Wakefield, R.S. Duncan. Duncan menyebutkan lagu itu lewat bukunya The House of Correction 1595 / HM Prison Wakefield yang dirilis pada tahun 1995 silam. Menurut Duncan, dia menemukan lagu Here We Go 'Round the Mulberry Bush kala dirinya berkunjung ke penjara di Wakefield.


Saat itu Duncan bertemu dengan seorang tahanan wanita yang diduga tengah menderita penyakit mental sembari bernyanyi Here We Go 'Round the Mulberry Bush. Dari penuturannya, tahanan wanita itu membayangkan dirinya tengah bergandengan tangan dengan anak-anaknya sambil bernyanyi. Cukup mengerikan membayangkan tahanan penyakit mental bernyanyi bersama anak-anak.


2. She'll Be Coming 'Round the Mountain


Bagi orang di Indonesia, lagu She'll Be Coming 'Round the Mountain mungkin akan mengingatkan kamu pada iklan sebuah produk sosis makan siap saji. Namun sejatinya lagu ini mempunyai aransemen original dari lagu When The Chariot Comes. Lagu When The Chariot Comes sendiri populer pada masa perbudakan silam. Tak heran kalau She'll Be Coming 'Round the Mountain dan When The Chariot Comes punya melodi dan satu kalimat yang mirip dalam liriknya yakni 'when she comes'.

Ada sebuah lirik asli dalam She'll Be Coming 'Round the Mountain yakni 'King Jesus, he'll be driver when she comes' yang berarti Yesus, akan kembali ke Bumi sambil mengendarai sebuah kereta kuda. Kata 'she' dalam kalimat 'when she comes' mewakili kereta kuda tersebut. Terungkap bahwa momen kala Yesus datang ke Bumi adalah saat Kiamat nanti. Jadi sejatinya lagu yang terdengar ceria ini diciptakan untuk menyambut hari akhir dunia.


3. London Bridge is Falling Down


Lagu London Bridge is Falling Down mempunyai lirik yang bercerita mengenai jatuhnya jembatan London berkali-kali karena kesalahan pemilihan bahan bangunan serta kekeliruan pihak arsitek jembatan. Namun sejatinya, ada kisah yang cukup mengerikan di balik makna lagu itu. Di mana pembangunan jembatan London yang populer itu erat kaitannya dengan hukuman Immurement.

Immurement adalah sebuah hukuman mati di mana seseorang dibiarkan ada di bangunan berdinding dan dibiarkan mati kelaparan serta dehidrasi. Masyarakat Eropa kuno percaya jika sebuah bangunan bakal berdiri lebih kokoh jika ada Immurement. Lagu ini kerap dinyanyikan oleh dua orang anak yang menyatukan tangan membentuk lengkungan dan lainnya melewati lengkungan itu. Nanti anak terakhir yang melewati lengkungan itu bakal ditangkap oleh kedua temannya di dalam lengkungan tangan. Sungguh, semengerikan hukuman Immurement kan?


4. Jimmy Crack Corn

Pada awalnya, lagu Jimmy Crack Corn adalah penggalan dari lagu asli berjudul Blue Tail Fly yang dirilis tahun 1840. Blue Tail Fly adalah lalat penghisap darah yang sempat mewabah di wilayah pertanian kala itu. Lagu Jimmy Crack Corn sendiri disebut mempunyai cerita seorang budak tak bahagia dengan kehidupannya.

Budak itu setiap harinya melayani sang tuan yang berkuda sambil mengusir lalat-lalat penghisap darah. Namun ternyata ada seekor lalat yang tiba-tiba menggigit kuda tuannya dan membuat kuda itu kaget lalu melompat. Seperti yang bisa kamu duga, sang tuan kemudian tewas terjatuh. Coba kamu dengarkan versi asli dari lagu yang ternyata mengerikan ini.


5. Blow The Man Down

Blow The Man Down mempunyai kisah kehidupan pelaut yang ternyata mempunyai beberapa versi lirik. Salah satu dari liriknya menyebutkan Black Baller yang merupakan nama sebuah kapal di abad ke-19. Kapal itu disebut sebagai kapal berkecepatan tinggi tetapi juga mempunyai para anak buah kapal (ABK) yang cukup kasar.

Sejatinya, arti dari kalimat Blow The Man Down adalah 'pukul dia dengan kepalan tanganmu sampai dia jatuh tersungkur'. Sungguh, apakah pantas kalimat seperti itu disertakan dalam lagu anak-anak?



Sumber : kapanlagi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar