Minggu, 26 Juni 2016

IHSG Dibuka Melemah Iringi Kejatuhan Bursa Asia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah ke zona merah mengiringi kejatuhan mayoritas bursa Asia/Ilustrasi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka melemah ke zona merah mengiringi kejatuhan mayoritas bursa Asia. Pasar saham Tanah Air hari ini dibuka turun tipis 34,21 poin atau 0,71% ke level 4.800,36

Sementara, IHSG pada perdagangan kemarin ditutup berkurang 0,82% atau 39,74 poin ke level 4.834,57 saat seluruh bursa Asia ditutup merosot ke zona merah terimbas hasil referendum Brexit yang memutuskan Inggris keluar dari Uni Eropa (UE).

Dilansir Reuters, Senin (27/6/2016) bursa saham Asia pada awal pekan tercatat masih tertekan saat poundsterling jatuh lebih dari 2% di awal perdagangan hari ini. Sebelumnya pasar modal global mencetak penurunan terbesar dalam hampir lima tahun terakhir setelah Inggris memilih untuk tidak lagi menjadi anggota UE.

Meski telah mereda, tetapi tetap menjadi sentimen negatif dan perdagangan masih belum stabil. "Saya pikir investor masih belum punya gagasan jelas berapa banyak risiko yang mereka butuhkan untuk menjual. Saya tidak terkejut melihat penurunan harga saham sebesar 10%," ucapnya Senior Strategi Obligasi Mizuho Securities Hiroko Iwaki.

Adapun indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang menurun 1,2% dalam perdagangan volatile saat perusahaan asal Inggris masih berada di bawah tekanan. Indeks Nikei Jepang naik 1,8% setelah kejatuhan 7,9% pada Jumat, kemarin mengikuti membaiknya indeks Shanghai yang bertambah 14,76 poin atau 0,52% ke level 2.869,04.

Di sisi lain pelemahan masih terjadi pada indeks Hang Seng dengan penurunan 0,91% ke level 20.075,12 dan Straits Times menyusut 12,10 poin ke level 2.723,29. Di seberang selat Korea, indeks Kospi juga memerah atau turun 0,475 saat pasar saham Australia menguat 0,28% atau 14,70 poin ke level 5.207,50

Mayoritas sektor saham dalam negeri sendiri bergerak pada jalur negatif. Sektor dengan pelemahan terdalam terjadi pada aneka industri dengan penurunan 1,63% mengiringi sektor konsumen sebesar 0,54. Sedangkan perdagangan menjadi sektor dengan penguatan terbesar 0,77%.

Nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp475 miliar dengan 602 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp33,7 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp173,8 miliar dan aksi beli asing sebesar Rp140,1 miliar. Tercatat 67 saham menguat, 107 saham melemah dan 65 saham stagnan.

Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) naik Rp150 menjadi Rp5.625, PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk. (CEKA) menguat Rp45 menjadi Rp975, dan PT Champion Pacific Indonesia Tbk. (IGAR) bertambah Rp40 menjadi Rp350.

Sedangkan Saham-saham yang melemah di antaranya PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp450 menjadi Rp65.550, PT Astra International Tbk. (ASII) melemah Rp100 menjadi Rp6.600 dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berkurang Rp75 menjadi Rp6.975. (sindonews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar