Tampilkan postingan dengan label TNI-AU. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TNI-AU. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Juni 2016

Untuk Kepentingan Pertahanan, Runway Bandara di Pekanbaru Perlu Ditambah



Pesawat F-16C/D di Skuadron Udara 16 Pekanbaru (photo : roesminnurjadin)

Riau Book - Untuk kepentingan pertahanan, panjang runway Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II/Lanud Rusmin Nurjadin perlu ditambah.

Ini dikatakan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman saat ditemui dikantornya, Jumat (10/06/2016) terkait pertemuannya dengan Menteri Perhubungan Ignatius Jonan beberapa hari yang lalu.

"Sekarang kan ada 2 skuadron di Lanud Rusmin Nurjadin, dengan jumlah ini, untuk pesawat naik turun dibutuhkan runway sepanjang 3000 meter," kata Arsyadjuliandi Rachman.

Sekarang ini, lanjut Arsyadjuliandi Rachman, pendaratan pesawat tempur ini masih membutuhkan bantuan alat tambahan pendaratan, diharapkan dengan panjang runway 3000 meter, tidak diperlukan lagi alat tambahan ini.

Saat ini panjang runway Bandara SSK II sepanjang 2240 meter yang sudah difungsikan, sementara penambahan runway sepanjang 2600 meter sudah selesai, namun belum bisa difungsikan karna lampu dan beberapa alat yang lain belum dipindahkan dan dipasang.

(RiauBook)

Pesawat Tempur Sukhoi Mengiringi Sahur



Su-30MK2 TNI AU (photo : TNI AU)

Makasar, Laras Post - Pesawat tempur Sukhoi meraung-raung di pagi buta di atas langit Lanud Sultan Hasanuddin Makassar dan sekitarnya mengiringi waktu sahur. Di pagi buta itu, para penerbang tempur Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin tak kenal lelah berlatih terbang Subuh. Latihan dilaksanakan selama dua minggu mulai tanggal 13 sampai dengan 23 Juni 2016. Para penerbang tempur Skadron Udara 11 terus menempa diri dengan melaksanakan latihan terbang sahur di wilayah udara sekitar Lanud Sultan Hasanuddin, dalam rangka menjaga kesiapan operasi. 

Sebelum melaksanakan terbang malam, diawali dengan briefing penerbangan di ruang briefing Shelter Skadron Udara 11 Wing 5. Latihan terbang malam sengaja dilakukan  untuk meningkatkan kesiapan, keahlian dan kemampuan, profesiensi guna meraih profesionalisme sebagai seorang penerbang tempur TNI Angkatan Udara yang senantiasa siap siaga. 

Latihan terbang sahur pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2 dan SU-27 SKM Skadron Udara 11 yang dilaksanakan secara terjadwal tersebut, selain melibatkan para teknisi dan crew dari Skadron Udara 11, juga unsur personel pendukung penerbangan seperti petugas PLLU, Meteorologi, Crashteam serta petugas pendukung lainnya dari Dinas Operasi, Dinas Logistik serta Dinas Personel, serta Kesehatan yang merupakan aplikasi dari pelaksanaan program kerja Lanud Sultan Hasanuddin.

(LarasPost)

TNI-AU Hentikan Sementara Penggunaan Helikopter Super Puma




Helikopter AS-332 Super Puma TNI AU (photo : Prily AP)

Jakarta (ANTARA News) - Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna memerintahkan satuannya untuk menghentikan sementara operasional Helikopter NAS- 332 L1 Super Puma, sebagai langkah pencegahan, menanti hasil kajian dari tim Lambangja (keselamatan terbang dan kerja) Mabesau.

"Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inciden/accident. Kasau pun memerintahkan untuk memeriksa seluruh komponen pesawat Helikopter NAS- 332 L1 Super Puma secara lengkap dan menganalisa serta mengevaluasi hasilnya," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara, Marsekal Pertam TNI Wieko Syofyan, di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut dilakukan terkait dengan beberapa kecelakaan yang terjadi pada pesawat jenis ini di berbagai negara, seperti yang terjadi di pantai Norwegia pada April lalu, yang diduga akibat masalah teknis.

Dengan alasan yang sama, kata Kadispenau, beberapa negara di Eropa juga telah menghentikan sementara operasi penerbangan yang menggunakan Helikopter Super Puma ini. Bahkan Badan Keamanan Udara Eropa EASA telah melarang terbang Helikopter Airbus Super Puma setelah adanya kecelakaan yang terjadi di Norwegia baru-baru ini.

Helikopter jenis NAS 332 L1 Super Puma buatan Eurocopter Perancis tahun pembuatan 1998 ini mulai digunakan oleh Angkatan Udara pada tahun 2002 untuk memperkuat Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaja Bogor dan Skadron Udara 45 VVIP Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

(Antara)